About the Journal

Fokus dan Skopa

Shalom: Jurnal Teologi Kristen (Jurnal Shalom) adalah jurnal teologi Kristen yang diterbitkan oleh STT Syalom Bandar Lampung. Shalom: Jurnal Teologi Kristen adalah wadah bagi para dosen dan peneliti dapat menerbitkan karya ilmiah mereka. Shalom: Jurnal Teologi Kristen menerima artikel dari seluruh Indonesia yang sesuai dengan focus and scope Shalom: Jurnal Teologi Kristen

antara lain: 

1. Teologi Kristen

2. Pendidikan Agama Kristen

3. Etika Kristen

4. Kepemimpinan Kristen

 

Frekuensi Terbit

-

Kebijakan Penelaahan

Naskah yang diserahkan pertama kali di-review oleh editor dan harus bebas dari unsur plagiarisme, dengan batas maksimum kesamaan sebesar 20% berdasarkan hasil pemeriksaan dengan perangkat lunak pemeriksa plagiarisme. Naskah yang diserahkan akan melawati tahap evaluasi awal, berupa penilaian kesesuaian dengan fokus dan skopa jurnal serta ada tidaknya kelemahan metodologis utama.

Naskah yang telah melewati tahap evaluasi awal akan ditelaah oleh sedikitnya dua mitra bebestari dengan metode double-blind review. Proses penelaahan oleh mitra bebestari dilakukan dengan mempertimbangkan kebaruan, objektivitas, metode, dampak ilmiah, kesimpulan, dan referensi. Editor mengambil keputusan dengan mempertimbangkan saran dan catatan yang diberikan oleh mitra bebestari. Keputusan editor akan dikirimkan kepada penulis korespondensi yang disertai dengan catatan dan komentar dari mitra bebestari. Penulis naskah yang menerima keputusan perbaikan/revisi, wajib melakukan revisi sesuai catatan dari mitra bebestari dan mengirimkan kembali naskah tersebut kepada editor sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

Biaya Proses dan Penerbitan Naskah

Shalom: Jurnal Teologi Kristen tidak memungut biaya apapun terhadap setiap artikel yang dikirimkan kepada Shalom: Jurnal Teologi Kristen. Termasuk di dalamnya biaya pemrosesan dan publikasi artikel.

Kebijakan Akses Terbuka

Shalom: Jurnal Teologi Kristen menyediakan akses terbuka terhadap artikel yang dipublikasikan dengan tujuan untuk mendukung pertukaran pengetahuan global yang lebih besar.